Konsep Pemupukan Berimbang
Takaran
pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda
untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis
tanah memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal
penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan,
antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri, waktu
pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode pemupukan.
Peningkatan
produksi pertanian dapat dicapai melalui pendekatan teknologi yang tepat antara
lain dengan menerapkan teknologi pemupukan berimbang spesifik lokasi.
Saat
ini teknologi pemupukan sesuai anjuran hampir tidak dilakukan oleh sebagian
petani Indonesia ,
sehingga menyebabkan pemupukan menjadi tidak berimbang.
Konsep
Pemupukan Berimbang adalah :
- Selama ini di masyarakat
berkembang pengertian bahwa pemupukan berimbang adalah pemupukan yang
menggunakan pupuk majemuk /compound (NPK Compound). Pengertian tersebut
perlu segera diluruskan, karena konsep pemupukan berimbang adalah
penambahan pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis hara yang sesuai
dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan hara oleh tanaman untuk
meningkatkan produksi dan kualitas hasil komoditas pertanian.
- Pemupukan berimbang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pupuk tunggal yang dicampur secara sederhana (simple blending), atau dicampur secara mekanis (mechanical blending) atau melalui teknologi pencampuran secara kimia (chemical blending) yang disebit pupuk majemuk/compound dengan formula tertentu. [bp]
Penerapan pemupukan berimbang N, P, K dan S untuk tanaman
padi, palawija dan sayuran sudah berkembang sejak tahun 1978, namun belum semua
petani melakukan sesuai teknologi yang dianjurkan.
Pada umumnya penggunaan pupuk oleh petani masih cenderung kepada penggunaan pupuk N, sedangkan pupuk P, K dan pupuk Organik masih kurang mendapat perhatian.
Anjuran teknologi pemupukan untuk tanaman padi dan palawija didasarkan atas Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) dan anjuran di daerah sudah mencakup penggunaan N, P, K dan S. Khususnya pada tanaman padi , dosis anjuran pemupukan N pada musim hujan lebih rendah daripada musim kemarau pada tingkat dosis P, K dan S yang sama.
Pupuk anroganik utama yang digunakan untuk keperluan tanaman pangan dan hortikultura adalah pupuk Urea, SP-36, KCL dan ZA
Manfaat dari masing-masing jenis pupuk tersebut berbeda satu sama lainnya dan sifatnya saling melengkapi terhadap pertumbuhan tanaman. Adapun manfaat dari setiap jenis pupuk tersebut adalah sebagai berikut :
UREA
Pada umumnya penggunaan pupuk oleh petani masih cenderung kepada penggunaan pupuk N, sedangkan pupuk P, K dan pupuk Organik masih kurang mendapat perhatian.
Anjuran teknologi pemupukan untuk tanaman padi dan palawija didasarkan atas Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) dan anjuran di daerah sudah mencakup penggunaan N, P, K dan S. Khususnya pada tanaman padi , dosis anjuran pemupukan N pada musim hujan lebih rendah daripada musim kemarau pada tingkat dosis P, K dan S yang sama.
Pupuk anroganik utama yang digunakan untuk keperluan tanaman pangan dan hortikultura adalah pupuk Urea, SP-36, KCL dan ZA
Manfaat dari masing-masing jenis pupuk tersebut berbeda satu sama lainnya dan sifatnya saling melengkapi terhadap pertumbuhan tanaman. Adapun manfaat dari setiap jenis pupuk tersebut adalah sebagai berikut :
UREA
Pupuk Urea diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara Nitrogen (N).
Adapun manfaat dari unsur N adalah :
Menjadikan bagian daun menjadi hijau segar sehingga banyak mengandung butir hijau daun yang diperlukan dalam proses fotosintesa.
Mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman (tinggi, jumlah anakan, tunas dan lain-lain) sehingga memperbanyak produksi serta menambah kandungan protein dari hasil tanaman.
ZA
Pupuk ZA diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Nitrogen (N) dan Belerang (S).
Adapun manfaat dari unsur hara Belerang (S) adalah :
Membantu pembentukan butir hijau sehingga daun lebih hijau.
Menambah kandungan protein dan vitamin tanaman.
Berperan dalam sintesa minyak yang berguna pada proses pembuatan gula.
Memacu pertumbuhan anakan produktif.
Pemberian belerang mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil produksi padi sawah.
SP-36
Pupuk Sp-36 diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara Fosfat (P)
Adapun manfaat dari unsur hara Fosfat (P) adalah :
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistim perakaran yang baik sehingga dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih sehat dan kuat.
Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan
Mempercepat pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.
Memacu pertumbuhan generatif tanaman yaitu mempercepat pembentukan bunga dan masaknya buah/bji sehingga mempercepat masa panen.
Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah dan biji.
KCL
Pupuk KCL diperlukan oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium (K).
Adapun manfaat unsur hara Kalium (K) adalah :
Memperlancar proses fotosintesa.
Memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat permulaan
Memperkuat ketegaran batang sehingga mengurangi resiko mudah rebah.
Mengurangi kecepatan pembusukan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan.
Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
Memperbaiki mutu hasil yang berupa bunga dan buah (rasa dan warna).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar